Diskusi yang berlangsung penuh semangat ini menyoroti pentingnya membangun usaha yang dekat dengan selera anak muda, baik dari sisi tampilan, rasa, hingga harga. Para peserta merancang konsep angkringan yang bukan hanya sekadar tempat nongkrong, tapi juga menjadi ruang kreatif dan produktif bagi anak muda desa.
Tak hanya soal menu, kelompok ini juga membedah strategi penjualan yang relevan dengan era digital. Mulai dari promosi lewat media sosial, sistem pre-order, hingga penjualan berbasis website yang memudahkan pelanggan memesan secara online di www.bhplapak.web.id
Inisiatif ini digagas langsung oleh Kadus Bumi Permai, Taufiqurrahman, yang melihat pentingnya membentuk wadah kreatif bagi generasi muda. “Kita ingin anak-anak muda ini punya tempat untuk menyalurkan ide dan energi positif. Dengan kegiatan semacam ini, ruang pergaulan mereka jadi lebih terarah ke hal-hal produktif dan membangun,” ungkap Taufiq.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Dr. Syamsuriansyah, anggota DPRD Lombok Barat. Ia menegaskan pentingnya peran tokoh desa dalam membina semangat wirausaha di kalangan muda. “Keterlibatan Kadus dan tokoh desa sangat krusial. Mereka punya pengaruh untuk mendorong munculnya wirausaha muda yang siap bersaing di dunia usaha modern,” ujarnya.
Dengan semangat kolaboratif dan dukungan dari berbagai pihak, komunitas Wirausaha Muda BHP optimis bahwa inisiatif ini bisa menjadi langkah awal menuju ekonomi kreatif berbasis desa yang mandiri dan berdaya saing. (red)